”Blokeng” dan ”Pakeong” Maju Tingkat Nasional

Kabupaten Banyumas

Seniman-seniman muda asal SMAN 1 Purwokerto dan SMAN 5 Purwokerto, akan mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), tanggal 17-23 Juni mendatang.

SMA Negeri 1 Purwokerto akan menampilkan ”Tari Pakeong” yang akan dilakoni oleh dua penari, Odha Wigraningtyas dan Andrisa Satya Hapsari. Sedangkan SMA Negeri 5 Purwokerto bersama Teater PUP Entertaint akan menampilkan sebuah seni peran berupa fragmen dengan judul ”Blokeng”.

Dua jenis tampilan yang akan dipentaskan di NTB tersebut, Selasa (12/6) lalu dipertontonkan di hadapan Bupati Banyumas, Drs Mardjoko MM di Pendopo Sipanji, saat rombongan dari kedua sekolah berpamitan dengan bupati. Turut menyaksikan pertunjukan tersebut, budayawan Banyumas Ahmad Tohari, Kepala SMAN 1 dan SMAN 5 Purwokerto beserta guru-guru seni dan para orang tua siswa yang tampil.

Kedua SMAN favorit di kota Purwokerto ini akhirnya berhasil mewakili Jawa Tengah di pentas nasional, setelah menjadi yang terbaik (Juara I) pada ajang FLS2N Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 24-27 April 2012 lalu yang bertampat di Pondok Haji Donohudan Boyolali.

Endang Setyaningsih SPd SSn MPd, guru Tari SMAN 1 Purwokerto menjelaskan, tari ”Pakeong” karyanya merupakan tari kreasi baru gagrag Banyumasan, dengan iringan musik oleh Rustam dan sinopsis oleh Titut dari Kecamatan Kembaran. Tari ini diangkat dari kebiasaan ritual minta hujan oleh masyarakat Banyumas khususnya di Kecamatan Kembaran. ”Dengan menebar keong di sawah mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar segera turun hujan” jelas Endang.

Sementara fragmen berjudul ”Blokeng” diangkat dari buku karya penulis terkenal Ahmad Tohari. Blokeng adalah seorang yang abnormal (gila/gemblung[Banyumas]). Ia hidup seorang diri dengan kebiasaan yang tidak umum. Rumahnya dibiarkan berantakan dengan sampah-sampah berserakan. Suatu hari Blokeng diketahui melahirkan seorang bayi, sehingga terjadilah pergunjingan di antara tetangga.

Akhirnya kepala desa mengambil inisiatif untuk membantu membersihkan rumah dan bayinya. Tujuan mulia sang kepala desa dan perangkatnya ini tidak ternyata tidak disambut baik Blokeng, demikian sepenggal cerita dalam fragmen tersebut.

Usai menyaksikan penampilan para seniman muda tersebut Bupati Mardjoko merasa bangga bahwa seni banyumasan semakin dicintai oleh generasi muda Banyumas. Bupati berharap, tidak hanya masyarakat Banyumas, kesenian Banyumas juga akan dicintai oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Bupati Mardjoko berpesan agar anak-anak yang akan berlomba nantinya bisa menampilkan yang terbaik, demi keluarga, sekolah dan Kabupaten Banyumas.


19 06 2012 14:56:19